Rembulan terlalu dini menyapa
senja masih menguning
menunggu pelukan sang malam
Hanya setengah rembulan nampak
Ada rindu yang maha dahsyat
menyelinap diantara relung kalbu
ada cinta yang tak terbendung
merasuk ke dalam dada
Untuk Ayah yang telah tiada
namun jiwanya masih kurasa
meskipun raganya telah menyatu dengan bumi
dan lekang termakan waktu
Ayah
aku dewasa dengan caraku sendiri
ku arungi setiap liku kehidupan
yang kusebut perjuangan tertunda
walau hadirmu tak nampak
namun bau nafasmu selalu menyemangatiku
Ayah
Air matapun seakan tabu untuk ku teteskan
meskipun kadang aku tak setegar karang
Ayah
kupinta restu untuk melanjutkan perjuanganmu
meski tak selamanya jalan itu lurus dan rata
Aku yakin,Ayah
aku mampu mengarungi bahtera kehidupan
dengan atau tanpamu disisiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar