Ayah,
dulu kau pernah bercerita
tentang kehidupan
tentang kenyataan
dan tentang kisah mu
Dulu,
aku hanya dapat menyimak
tanpa menyiratkan maknanya
kau begitu fasih bertutur tentang dunia,tentang matahari,dan tentang kenyataan
Ayah,
kini aku beranjak mengerti akan apa yang pernah kau kisahkan
cinta kasih mu,seolah menuntun ku untuk menghadapi kenyataan
Ayah,
dan jujur,aku bahkan lupa bagaimana caranya untuk menangis...
disaat sedih,sekalipun pada saat bahagia
air mata ini seakan enggan untuk menetes
Ayah,
inikah kehidupan yang sempat kau kisahkan dulu?
aku bangga pada ayah,
akupun jadi lakon dalam bagian kenyataan!
aku tahu,
ayah pun tersenyum bangga pada ku..
besok,aku akan singgah kerumahmu
hanya doa yang akan aku bawa,dan beberapa kata yang telah aku siapkan untukmu
Ayah,aku rindu dan bangga padamu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar