Dosapun baru saja dibuat(lagi)
ketika hujan berhenti menetes
dia memberiku kabar(lagi)
setelah lama tak pernah bertemu
Berawal dari tatapan
mata pun bicara mantap
hatipun sejenak tersingkir
ada nafsu yang sedia hadir
Lalu cumbupun berpaut
merenda syahwat saling bertaut
dan nafasmu memburu
menuju puncak yang semu
Ah,
mengapa syetan selalu berpihak
padahal kami sadar itu dosa
dua lelaki dalam satu beranda
memadu kenikmatan yang sejatinya tidaklah wajar
Sesalpun datang terlambat
ketika kami memecah puncak
namun tak ada tangis
ataupun kisah tragis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar