Senin, 05 Juli 2010

MAAFKAN AKU,IBU!

Percakapan kita terusik benci
kehangatan kita dihampiri kebisuan
entah kan berapa lama
kita dengan keadaan ini


Kurasakan restumu tulus
kuyakini setiap ucapmu
menjelma jadi nyata
kini kebekuan itu menyelinap pada kita


Kau bilang
kamilah harta paling berharga dalam hidupmu
kau bilang
kamilah belahan jiwamu


Tapi mengapa
kini kau datang laksana jurang pemisah
kau menjelma layaknya pengumpat diantara kami,anak-anakmu


Segala sujud kusembahkan padamu,Ibu
biarlah jarak ini bersama kita
meskipun bathinku terisak
karena kau lahir jadi pribadi lain


Aku tahu,Bu
keteguhan kita sedang diuji
maafkan kami
karena kami bukan pencetak rupiah
seperti yang kau mau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar