Senin, 05 Juli 2010

aku tak ingin memaksakan kehendakku

Abdoel Kariem0
Hapus Riwayat Obrolan
22:31Abdoel

hasil yeuh.... aya blogna?

22:35Saya

atooooooooooooooooooooooz

adithyazen.bligspot.com

22:35Abdoel

bagian saya atuh ngbooking.... brondonk... ha ha ha....

22:36Saya

huuuuuuuuuuu

Heru Setiawan0
23:01Heru sedang offline.
Obrolan (14)
Obrolan
Memuat...

Catatan Anda

Dulu
kamu datang membawa rindu
kamu tawarkan segudang candu
aku tertagih karenanya
tapi bukan cinta yang kamu bawa


Selama beberapa warsa
aku menjelajahi safana
siang pun panas menyerang
begitupun malam tiba dinginpun datang


Kita bersentuhan lewat layar kaca
pertemuanpun seakan berharga
dan saling melepas cerita
walaupun bukan kisah cinta


Kini
aku sendiri melewati hari
tapi aku bahagia saja
bahkan aku lupa jika
kamu pernah singgah dalam dada


Kesendirianku memberi tempat tersendiri
dalam hati yang tak pernah sepi
dalam jiwa yang tak pernah sunyi
karena perih telah menepi


Akulah jiwa yang baru
lahir dengan sejuta mimpi
bukan lagi angin yang pilu
namun cita-cita yang pasti
Rumahku istanaku
keluargaku permata hatiku
aku dan mereka satu
dalam atap yang kusebut tempat terteduh


Ada canda yang terukir
kadang selisih pun hadir
mengisi kehidupan ini
karena disana terdapat seni


Bahagia mereka bahagiaku
deritanya deritaku jua
ada senyum yang terpadu
mengisi kehangatan canda


Kami saling mencinta
tak jarang saling membenci jua
tapi kamilah cinta sejati
yang tak kan pernah terganti
Pelangi lama tak nampak
bukan berarti satu jarak
terhenti karenanya
teruslah melangkah


Ada Rahmat yang tak terhitung
ada manusia yang beruntung
tak sedikit yang murung
lantas usahlah memuja gunung


Hujan biarlah percikannya membasuh bumi
dari kedahagaan hati
serta penatnya hari
karena bahagia akan hadir nanti


Usahlah menyesali ini
Tuhan yang lebih mempunyai
kuasa dan kehendak
kita hanya berencana


Karena tertawa obat hati
senyumpun pengusir sunyi
tetaplah meraih mimpi
tentukan langkah pasti
Rabb
aku mengerti sekarang
Kuasa-Mu ada dimana-mana
bahkan sampai ke negeri seberang
nikmat-Mu ada disetiap penjuru dunia


Dalam ruh yang kusebut nyawa
dalam hati yang kunamakan jiwa
disetiap kedipan yang kutahu itu mata
kebesaran-Mu tiada tara


Percikan air seakan menghantarkan kedamaian
tiap tetesannya menghasilkan satu kubangan
Kubasuh diri dengan kesabaran
karena demikian lah yang dapat aku lakukan


Rabb
inikah jalan menuju hidayah-Mu
setelah sekian lama aku tersungkur dalam lubang penuh lumpur?

Kumohon
jangan lepaskan aku dari dekap-Mu
agar senantiasa bersama-Mu

Jangan Engkau sudahi nikmat yang tengah ku reguk
ku tahu aku tak pandai bersyukur
namun Rabb
jika saja nafas ini Engkau hentikan
izinkan aku dalam peluk-Mu
Hamparan langit nan agung
biruhnya secerah banyu biru
mentari menyapa diantara gunung-gunung
yang ku tahu itu lukisan alam yang agung


Tuhan beri aku nafas(lagi)
dalam pagi yang begitu sempurna
alangkah dunia berpihak
semua turut gembira


Ada nyawa tengah hilir mudik
berlomba ibadah dalam bentuk aisan rezeki
tak lepas dari senyuma terindah
bersiap menyongsong Sang Anugerah


Dalam langkah yang pasti
ada hasrat yang suci
Atas nama Tuhan
kujalani hari tanpa beban


Awan bergumul membisikan harapan
burung-burung menyanyikan nyanyian terindahnya
langkahpun semakin ringan untuk diayunkan


Tuhan
sebelum aku lupa
kukecup nikmatmu sekarang
sebelum akhirnya bertemu dengan perjuangan yang sebenarnya.
Tak cukupkah kamu
meremukan hatiku
menjadi kepingan yang tak berbentuk?


Aku manusia
kamu pun manusia
aku punya rasa
kamu juga sama


Semula
kuacuhkan gertakanmu
karena itu tak penting bagiku
dan hanya menyita waktu


Semua ada batasnya
kamu sudah tak pantas
disebut manusia
seekor anjing lebih mengerti perasaan tuannya
Lantas kamu?


Aku telah terbiasa dengan perih
aku paham bagaimana ringkih
aku dibesarkan oleh derita
maka bahagiapun ada


Kutemukan jalanku sendiri
tanpa harus menyusahkan orang lain
kamu adalah gonggongan tak berarti
pergilah cepat
sebelum kesabaranku habis
Rabb
mataharimu cahaya hidupku
semilir angin adalah nafasku
pagi ini aku bersimpuh pada-Mu


Segala sakit bermacam derita
adalah bagian dari alurku
tak urung bahagiapun ada
namun,pertemukanlah aku dengan perih
agar aku sadar arti bahagia


Rabb
jasadku lunglai tanpa dampingan-Mu
mataku buram tanpa petunjuk-Mu


Rabb
bangunkan aku dari mimpi buruk
ketika malam menyergapku seketika
Aku lemah tanpa Kuasa-Mu
dayaku ada pada-Mu
Rabb,sebelum mata ini terpejam ke peraduan yang dipenuhi misteri,sebelum raga ini menjemput mimpi,
di sini aku bersaksi bahwa Kuasa-Mu benar adanya,kebesaran-Mu sungguh tak ada tandingannya,seru Engkau ya Rabb,pemilik semesta ini.


Aku berdiri diantara kerlipan lampu yang temaram,melewati larutnya malam,,aku dipertemukan dengan perjuangan dalam bentuk yang lain...aku bersyukur,ditengah manusia tengah terlelap,aku masih terjaga menikmati keagungan-Mu Yang Maha dahsyat.
Pelajaran yang mendewasakan akal sehatku,berbicara atas nama syukur-Mu,,,Engkau selalu memudahkan setiap kesulitan,karena Engkau Maha Penolong dari segala keresahan.


Rabb,,aku tak kuasa menahan tangis,Rindu aku dipeluk-Mu,,,desir angin menggugah bulu romaku,,deru mesin seakan pengusir kesepian,,
Rabb,Rindu aku dibelai-Mu
sesungguhnya Engkau Yang Maha Melihat lagi Mendengar!!
Kamu yang dulu tak pernah kuanggap
ternyata punya cinta yang besar
tapi maaf
aku belum bisa sadar
akan ketulusan hatimu


Entah,
aku pun tak tahu
kuterima saja ketulusanmu
walaupun belum sampai kehatiku


Aku sendiri,
ku tahu kamupun sendiri
bukan maksud hati untuk jadi pemilih
hanya saja,keadaan belum berpihak padamu untuk dijadikan kekasih.

Aku tahu ini tak adil
tapi hatiku belum turut andil
aku tak ingin memaksakan kehendakku
biarlah waktu yang menjadi penentu


Dengan kebesaran hatimu
ku harap kamu mengerti
dengan segenap hatiku
aku tak ingin kamu tersakiti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar